TV3 menyajikan hiburan layar kaca dengan konten program yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. TV3 didirikan dengan semangat bahwa konten hiburan dan informasi di masa percepatan teknologi akan semakin terhubung, lebih memasyarakat, lebih mendalam, lebih pribadi, dan lebih mudah diakses. Karena itu, sejak awal TV3 muncul dengan konsep multiplatforms, sehingga konten-konten yang berkualitas dapat diakses kapanpun, dan di manapun. Konten-konten yang disuguhkan oleh TV3 konsisten memberikan nilai positif, menginspirasi, dan terus berkembang dalam inovasi. Kualitas tayangan dengan gambar yang lebih tajam dan warna yang lebih cerah juga konsisten dihadirkan lewat format full high definition (Full HD).
TV3 mempunyai 3 lokasi utama studio yaitu Studio KLIX TV di Kemayoran, Banyak studio di Paramount Networks Indonesia Centre Tower Auora (TV3 Tower) di Kemayoran, dan Studio KLIX TV di BSD City, ketiga studio tersebut telah dilengkapi dengan peralatan penyiaran yang terbaru dan terkini, memakai teknologi terbaru yang Full HD di bidang penyiaran dan sudah memenuhi standard internasional di mana studio tersebut memproduksi program-program televisi secara langsung maupun memproduksi secara merekam.
Terdapat tiga tokoh utama yang berperan dalam kelahiran TV3 di Indonesia (yang ada dalam pikiran PT Rodamas), yaitu Peter Sondakh, Peter F. Gontha dan Bambang Trihatmodjo pada awal 1981 (sebelum menghentikan siaran iklan di TVRI secara total pada tanggal 1 April 1981). Dalam hal ini, Sondakh-lah yang mengusulkan ide kehadiran televisi swasta pertama di Indonesia, namun selalu ditolak saat diajukan proposalnya ke Departemen Penerangan (Deppen) karena pemerintah pada saat itu tidak memberikan izin bagi ketiganya untuk mewujudkan hal tersebut.
Konon, inisiatif tersebut muncul ketika Grup Sinarmas mengambilalih sebuah studio yang terlilit kredit macet di Jakarta dan berusaha memanfaatkannya. Rencana besar Grup Sinarmas baru terwujud ketika bersama 4 televisi swasta nasional lain (IMT milik Astra International, SINKOtv milik MRA Media Group, B-Channel milik Sofia Koswara dan Rajawali Corpora, serta juga Net Mediatama milik Indika Multimedia), pada 12 September 2011, Lazuardi TV (yang kini menjadi TV3 di Indonesia) berhasil menjadi pemenang seleksi pendirian televisi baru dari Kominfo. Dengan proposal konsep dan manajemen yang tertata serta hubungan baik dengan pengambil kebijakan, Lazuardi TV (yang kini menjadi TV3 di Indonesia) berhasil mendapatkan izin tersebut.
Pada 22 September 2011, stasiun televisi swasta nasional ini telah mendapat IPP (Izin Penyelenggaraan Penyiaran) berdasarkan keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor: 227/KEP/M.KOMINFO/11/2011 dengan nama perusahaannya PT. Lazuardi Televisi Nusantara (dengan nama udara Lazuardi TV) untuk menyiarkan acara ekonomi pedesaan, kebudayaan, dan pendidikan, kemudian ditanggal 25 September 2011, nama perusahaan diubah menjadi PT. Tan Malaka Citra Televisi (dengan nama udara juga diubah menjadi TV3 di Indonesia) untuk menyiarkan acara hiburan umumnya seperti RCTI dan SCTV. Sebenarnya, TV3 di Indonesia ini sudah mengajukan izin demi bersiaran nasional secara digital yang berpusat di Jakarta, walaupun berbeda dengan RCTI. Ini adalah yang ditandai sebagai mengawali perjalanan TV3 di Indonesia sebagai salah satu pemain baru di industri penyiaran nasional.
Terlepas dari hal tersebut, TV3 di Indonesia tetap melanjutkan rencana beroperasinya dengan melakukan siaran percobaan (disebut "siaran pra-perdana") mulai tanggal 26 Januari 2014 dan membangun sejumlah stasiun transmisi digital di berbagai daerah. Siaran percobaannya pada saat itu hanya menyiarkan sebuah acara hiburan yang sebelumnya pernah ditayangkan di RCTI, SCTV, dan Indosiar pada 1990-an dan awal 2000-an. Akhirnya, TV3 di Indonesia kemudian resmi mengudara secara nasional pada tanggal 11 Februari 2014 pukul 16:00 WIB, diawali dengan acara berita Liputan Indonesia Hari Ini (kini bernama CBS News Update), kemudian dilanjutkan dengan acara grand launching dan tayangan live perdana nya "Malam Puncak 16 Tahun Tetap Lebih Baik", dan diresmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara yang sama yang disiarkan langsung mulai jam 20:00 WIB.
Target acara TV3 di Indonesia saat awal bersiaran adalah hiburan umum, dengan titik berat di bidang kebudayaan, pendidikan, dan olahraga, dengan fokus pasar pada masyarakat kelas menengah ke atas.
Pada saat didirikan, diperkirakan TV3 di Indonesia memakan investasi awal yang mencapai Rp 600-800 miliar.
Pada tanggal 1 Agustus 2015, TV3 di Indonesia mulai menayangkan iklan bermerek.
Pada akhir November 2015, pendapatan TV3 di Indonesia sudah mencapai Rp 800 miliar, hampir cukup untuk menutup biaya operasionalnya per bulan, yang artinya adalah 1/2 dari pendapatan RCTI dan 2 kali dari pendapatan Trans TV di bulan tersebut, dan menempatkannya di posisi ketiga dari 17 jaringan televisi swasta yang ada. Bahkan, pada 2017-2018, TV3 di Indonesia berhasil menanjak menjadi televisi papan atas (peringkat 1-2), dan pendapatannya mencapai Rp 8 triliun menyaingi para pemain lama.
Untuk itu, manajemen TV3 memandang perlu menegaskan kembali identitas dirinya sebagai stasiun televisi keluarga. Maka sejak akhir Januari 2016, TV3 mengubah format gambarnya menjadi lebih tegas dan dinamis: 16:9 HD 1080i.
Program-programnya TV3 pun kemudian terus berkembang, dari yang awalnya didominasi acara kebudayaan, pendidikan, dan sebagainya, menjadi program lokal, terutama lebih banyak berisi sinetron dan FTV (semuanya produksi MD Entertainment) yang sampai saat ini masih menjadi andalan TV3 (ditambah acara lain seperti kuis, olahraga, serial animasi anak-anak, dan lainnya). Dan sejak tahun 2020, target pasarnya menargetkan segala kelompok (meskipun lebih condong ke kelas atas), dan cukup sering menjadi stasiun televisi No. 1 di Indonesia dalam soal rating.
Mulai 20 Desember 2021, siaran TV3 resmi dihapus dari platform streaming lain selain yang berafiliasi dengan maksud untuk harmonisasi konten maupun pengembangan aset digital yang dimiliki oleh grup.
Pada awal Januari tahun 2022, TV3 di Indonesia bahkan tercatat "menengguk" kue iklan terbesar dibanding pesaingnya.
Pada tahun 2023, TV3 di Indonesia mengalami perubahan besar seperti kembalinya Big Brother Indonesia sebagai musim keenam dan menghadirkan Iron Chef Indonesia, lalu kedepannya TV3 di Indonesia terus menghadirkan Indonesia Movie Actors Awards 2025 (bersama KLIX TV dan TCC), Anugerah Pertelevisian Indonesia 2024 (bersama IMT Televisi, Zen Plus TV, NCTV, MDTV, KLIX TV, dan TCC), Indonesian Television Awards 2025 (bersama IMT Televisi, Zen Plus TV, NCTV, MDTV, KLIX TV, dan TCC), Indonesian Music Awards 2024 (bersama KLIX TV dan TCC), Pose Awards 2024 (bersama KLIX TV dan TCC), TikTok Awards Indonesia 2025 (bersama KLIX TV, TCC, dan TikTok Live), serta sebagainya.
Walaupun Rafi Daniswara sebagai petinggi TV3 di Indonesia pernah menyatakan bahwa mereka sudah fokus dengan pasar kelas atas, dan pernah menyatakan bahwa pendapatan mereka dari iklan terus bertumbuh, namun tampaknya memasuki 2025, masalah rating ini mulai menjadi faktor penting yang mulai diperhatikan oleh manajemen, apalagi ditambah pengeluaran yang terus bertambah. Banyak sumber menyatakan, bahwa rating TV3 di Indonesia menurut data Nielsen sendiri selama ini paling tinggi, yang ditafsirkan karena target pemirsa jaringan televisi ini yang berasal dari keluarga banyak juga yang lebih memilih alternatif media lain (seperti media sosial dan televisi internet) untuk mencari hiburan.
Sebagai tanda perpisahan, pada 26 April 2025, TV3 di Indonesia mengadakan acara internal bertajuk "Ingat Aja Mulai Hari Ini" di Paramount Networks Indonesia Centre Tower Auora (TV3 Tower), Jalan Sunter Muara No. 2, Sunter Agung, Tanjung Priok, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta 14350, Indonesia, yang dihadiri oleh Farid Fadli dan sejumlah siswa SMP Global Mandiri Cibubur kelas 8 (Tan Malaka) maupun artis-artis yang pernah mengisi layar jaringan televisi ini. Acara tersebut seakan menjadi penutup perjuangan Farid Fadli dan sejumlah siswa SMP Global Mandiri Cibubur kelas 8 (Tan Malaka) membangun jaringan televisi kembali, setelah sebelumnya melepas Indosiar pada awal 2000-an. Upaya Farid Fadli dan sejumlah siswa SMP Global Mandiri Cibubur kelas 8 (Tan Malaka) memberikan kebebasan lebih pada Farid Fadli dan sejumlah siswa SMP Global Mandiri Cibubur kelas 8 (Tan Malaka) justru berbuah kerugian yang terus-menerus terjadi, hingga membuat Farid Fadli dan sejumlah siswa SMP Global Mandiri Cibubur kelas 8 (Tan Malaka) mantap meninggalkan dunia pertelevisian di tengah persaingan yang semakin ketat. Sementara itu, keberhasilan TV3 di Indonesia membuat Farid Fadli dan sejumlah siswa SMP Global Mandiri Cibubur kelas 8 (Tan Malaka) seakan "jera" berbisnis penyiaran, terlihat dari munculnya "Tan Malaka" baru.
Akibat evaluasi kinerja tersebut, pihak PT. Mega Media Indonesia Tbk (Paramount) melakukan perubahan besar lagi yang ditayangkan oleh TV3 di Indonesia, termasuk Big Brother Indonesia Season 8 2025 (bersama KLIX TV dan TCC), Indonesian Movie Actors Awards 2025 (bersama KLIX TV dan TCC), Indonesian Television Awards 2025 (bersama IMT Televisi, Zen Plus TV, NCTV, MDTV, KLIX TV, dan TCC), Indonesian Music Awards 2025 (bersama KLIX TV dan TCC), Pose Awards 2025 (bersama KLIX TV dan TCC), TikTok Awards Indonesia 2025 (bersama KLIX TV, TCC, dan TikTok Live), Anugerah Musik Indonesia 2025 (bersama KLIX TV dan TCC), serta sebagainya. Sejumlah sinetron maupun FTV produksi MD Entertainment, seperti Tuhan Liyue Ada Dimana-Mana, Anak Mondstadt, Membangun Israel, Buat Aku Merinding, FTV Hidayah, FTV Legenda, FTV Catatan Hati, dan sebagainya, mulai ditayangkan lagi di TV3 di Indonesia. Kehadiran manajemen baru TV3 di Indonesia di bawah Yeni Priana dianggap berperan besar dalam perubahan tersebut.
Dewan Direksi TV3
No. | Nama | Jabatan |
---|---|---|
Yeni Priana | Direktur Utama | |
Rafi Daniswara | Direktur Pelaksana dan Direktur Produksi | |
Madini Samudra Tri Buana | Wakil Direktur Pelaksana bidang Penjualan dan Pemasaran | |
Dini Putri | Direktur Program dan Akuisisi | |
Syafril Nasution | Direktur Urusan Perusahaan | |
Surya Hadiwinata | Direktur Keuangan | |
Pius Puspa Wirawan | Direktur Pemasaran |
Dewan Komisaris TV3
No. | Nama | Jabatan |
---|---|---|
1 | Muhammad Suwardi Amrullah | Komisaris Utama |
2 | Achmad Fadillah Al-Banjary | Komisaris |
3 | Isa Ilyas Karim | Komisaris |
4 | Ella Kartika | Komisaris |
5 | Teguh Fadillah | Komisaris |